Jangan sampai deh kita punya sifat sombong sekalipun cuma setitik, karena hal ini cukup untuk membuat kita tertolak dari surga lho.
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat perasaan sombong walaupun hanya sebesar zarrah.” (HR Bukhari Muslim)
Apalagi, sifat sombong ini merupakan salah satu sifat makhluk yang amat tidak disukai oleh Allah, karena hanya Allah lah yang pantas menyandang sifat sombong. Logikanya, mana ada sih makhluk yang pantas untuk sombong, sedangkan segala kemampuannya berasal dari Allah?
Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: “Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan sombong adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang mengambilnya dariku, Aku Adzab dia.” (HR. Muslim)
Lantas apa sajakah tanda-tanda kesombongan yang perlu kita hindari:
1. Memandang Rendah Orang Lain
Pernah nggak kamu ngomong gini Sob: “Orang kayak dia mah nggak selevel sama gue, kayak langit dan bumi, gue langitnya, dia buminya.”
Pernah nggak kamu ngomong gini Sob: “Orang kayak dia mah nggak selevel sama gue, kayak langit dan bumi, gue langitnya, dia buminya.”
Awas lho, perkataan ‘nggak selevel’ kayak gini bisa memperlihatkan bahwa kamu sudah memandang rendah orang lain, dan itu artinya ada setidaknya setitik kesombongan di hati.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (angkuh).” (QS. 31:18)
2. Menolak Bebenaran
Kadang kebenaran terdengar pahit ya Sob, tapi sama kayak pare… pahit namun menyehatkan, kenapa kita menolak kebenaran jika itu baik?
Kadang kebenaran terdengar pahit ya Sob, tapi sama kayak pare… pahit namun menyehatkan, kenapa kita menolak kebenaran jika itu baik?
Btw, orang sombong adalah orang yang nggak akan bisa menerima kebenaran sekalipun dia tahu banget itu memang benar.
Contohnya? Orang yang udah dikasih tahu kalau beli rumah dengan suku bunga itu berarti riba, dia tahu jelas bahaya riba dan ancamannya, tapi masih aja melakukannya, berarti ada kesombongan di hatinya.
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?”
Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)
Orang yang tidak mau menerima nasihat orang lain adalah salah satu bentuk kesombongannya:
“Ada seorang laki-laki makan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tangan kirinya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu!”
Orang tersebut malah menjawab, “Aku tidak bisa.”
Beliau bersabda, “Apakah kamu tidak bisa?” -dia menolaknya karena sombong-. Setelah itu tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya”(H.R. Muslim no. 3766).
3. Menghina/Mencacimaki Orang Lain
Seorang yang rendah hati tak mungkin mau mengotori lisannya dengan caci maki atau hinaan pada orang lain. Maka, orang yang bisa dengan mudah mencaci maki orang lain bisa jadi menunjukkan ketinggian hatinya.
Seorang yang rendah hati tak mungkin mau mengotori lisannya dengan caci maki atau hinaan pada orang lain. Maka, orang yang bisa dengan mudah mencaci maki orang lain bisa jadi menunjukkan ketinggian hatinya.
“Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim 2564).
4. Membanggakan Ilmu yang Dimiliki
Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki.
Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki.
Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang.
Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya.
Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa. Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar.
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Laa haula wa laa quwwata illaa billah.” (Al Kabaa’ir ma’a Syarh li Ibni al ‘Utsaimin hal. 75-76, cet. Daarul Kutub ‘Ilmiyah.)
5. Mengagumi Diri Sendiri
Ada kan ya Sob orang yang kagum sama dirinya sendiri, entah karena bentuk badannya yang langsing/berotot, bajunya yang branded, nah… awalnya narsis alias ujub lama-lama bisa jadi sombong lho Sob. Ati-ati yaa.
Ada kan ya Sob orang yang kagum sama dirinya sendiri, entah karena bentuk badannya yang langsing/berotot, bajunya yang branded, nah… awalnya narsis alias ujub lama-lama bisa jadi sombong lho Sob. Ati-ati yaa.
“Ketika seorang laki-laki sedang bergaya dengan kesombongan berjalan dengan mengenakan dua burdahnya (jenis pakaian bergaris-garis; atau pakaian yang terbuat dari wol hitam), dia mengagumi dirinya, lalu Allah membenamkannya di dalam bumi, maka dia selalu terbenam ke bawah di dalam bumi sampai hari kiamat”. [HR. Bukhari, no. 5789; Muslim, no. 2088; dan ini lafazh Muslim]
6. Merasa Bisa Hidup Tanpa Bantuan Orang Lain
Padahal Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, yang saling memerlukan, tapi ada lho yang merasa tidak membutuhkan orang lain sama sekali, yaah… barangkali ketika meninggal dunia nanti dia bisa menguburkan sendiri dirinya.
Padahal Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, yang saling memerlukan, tapi ada lho yang merasa tidak membutuhkan orang lain sama sekali, yaah… barangkali ketika meninggal dunia nanti dia bisa menguburkan sendiri dirinya.
7. Ingin Selalu Tampil Menonjol dan Ditonjolkan Sebagai Sosok Penting
Pernah nggak sih Sob ketemu sama orang yang gampang tersinggung kalau gelarnya gak disebut, kalau tempat duduk atau toiletnya dipakai oleh orang lain?
Pernah nggak sih Sob ketemu sama orang yang gampang tersinggung kalau gelarnya gak disebut, kalau tempat duduk atau toiletnya dipakai oleh orang lain?
Hadeuh… inilah salah satu ciri kesombongan karena ingin menonjol dan berbeda dari orang lain. Astaghfirullah… moga kita gak punya 1 pun dari sifat sombong tersebut ya Sob.
Sumber: annida-online.com