Saat manusia ingin memperbaiki akhlaknya, dan membersihkan diri dari perbuatan buruknya di masa malu dan kembali pada jalan yang diseru oleh Rasullah SAW, apa yang harus dilakukannya?
Ada 8 hal menurut Ustadz Arifin Ilham, hal-hal yang bisa dilakukan saat manusia memutuskan untuk taubat dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut adalah:
1. Penyesalan dengan sungguh-sungguh atas perbuatan maksiat yang dilakukan (an-naadm)Hal ini ditandai dengan mudah menangis, atau perasaan perih jika mengingat perbuatan masa lalu.
2. Berjanji atau bersumpah untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut (Al I’tiqod)Janji tersebut bisa ditanamkan dalam hati atau diucapkan didepan oranglain yang dipercaya sebagai saksi dan pengingat jika ia sebenarnya sudah berjanji pada Allah.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri (melakukan dosa besar), mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran : 135).
3. Terus menerus meminta ampunan Allah (dawaamul istighfaar)Tahapan ini adalah penting, karena perbuatan yang terus menerus meminta ampunan Allah dengan mengucapkan istighfaar dan doa yang diucapkan Rasulullah berikut ini:
‘Allahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim,
Artinya:“Ya allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali hanya engkau, maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.” (HR Muttafaqun alaihi).
4. Sepenuh hati meyakini jika Allah adalah dzat yang Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat (Al Iman bimagfirotihi)Hal ini merupakan upaya manusia yang menyingkirkan segala kesyirikan dan menghamba kepada lainnya, juga keyakinan jika Allah akan menerima taubatnya jika manusia meminta dengan sungguh-sungguh dan tidak berputus asa karenanya.
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas dalam perbuatan ma’siyat, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, sesungguhnya Dia-lah yang maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS Az Zumar : 53).
5. Meminta maaf pada orang yang didzolimi (Adzdzunuubu almatrukah)Hal ini menunjukkan jika Allah tidak akan mengampuni taubat hambanya sampai dia juga meminta maaf pada orang-orang yang pernah didzolimi.
6. Mengembalikan hasil kedzolimannya (laadatul maal)Seringkali orang berbuat dzolim tidak hanya semata perkataan atau perbuatan saja, namun juga merampas hak orang lain dengan semena-mena.
Untuk itu, orang yang ingin bertaubat nashuha harus melakukan satu hal ini, yakni mengembalikan barang hasil kedzolimannya kepada yang berhak, atau ahli warisnya, atau jika tidak ditemukan ahli warisnya, maka disedekahkan sebanyak uang hasil kedzolimannya.
Rasulullah mengecamnya, “Sungguh semua hasil kezholimannya akan digantungkan di lehernya walau sekecil jarum”.
7. Menjalankan Shalat sunah taubatSebelum menjalankan shalat taubat sebaiknya mandi terlebih dahulu, jika itu taubat zina. Hal ini merupakan kesepakatan dari 4 madzab:
“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa lalu ia berwudhu, lalu berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at, lalu meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya” (HR Tirmidji, Abu Daud, Ibnu Majah).
8. Semua dilakukan karena ingin mendapatkan keridhaan Allah semata, bukan karena paksaan atau sebatas anjuran seseorangDemikianlah 8 langkah yang harus dilakukan saat seseorang ingin melakukan taubat nashuha.
Semoga Allah melindungi dan senantiasa meneguhkan setiap niat baik kita.
Sumber: candradewojati.com