Abdurrahman bin Auf (semoga Allah meridhoinya) mengenal Islam sejak dini. Ia memeluk Islam sebelum Rasulullah memasuki rumah Al-Arqam bin Abu Al-Arqam dan menyerukan Islam di dalamnya.
Dia adalah satu dari lima orang yang memeluk Islam setelah dipanggil oleh Abu Bakar akan kebenaran benar. Selanjutnya, dia adalah satu dari delapan orang pertama yang memeluk Islam.
Setelah Abdurrahman bin Auf memeluk Islam, ia juga mendapat penyiksaan dari orang-orang musyrik. Dia termasuk di antara mereka yang berhijrah ke wilayah al-Habasyah (atau sekarang dikenal dengan nama Ethiopia) dua kali (yaitu hijrah pertama dan kedua).
Kemudian, ia berhijrah ke Madinah, meninggalkan harta dan asetnya di Mekkah yang tak terhitung jumlahnya, untuk mendapatkan jaminan Allah dan untuk mendukung agama-Nya.
Telah menceritakan kepada kami [Ali] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata; Telah menceritakan kepadaku [Humaid] bahwa ia mendengar [Anas] radliallahu ‘anhu berkata;
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya kepada Abdurrahman bin Auf saat ia menikahi seorang wanita Anshriyah, “Berapa mahar kamu berikan padanya?”
Ia pun menjawab, “Seukuran biji berupa emas.” Dan dari Humaid; Aku mendengar Anas berkata; Ketika mereka sampai di kota Madinah, kaum Muhajirin pun singgah di tepat kediaman orang-orang Anshar. Lalu Abdurrahman bin Auf tinggal di kediaman Sa’d bin Ar Rabi’. Sa’d bin Rabi’ pun berkata padanya, “Aku akan membagi hartaku kepadaku dan menikahkanmu dengan salah seorang isteriku.”
Abdurrahman berkata, “Semoga Allah memberi keberkahan pada keluarga dan juga hartamu.” Lalu ia pun keluar menuju pasar dan berjual beli hingga ia mendapatkan keuntungan berupa keju dan samin, dan ia pun, menikah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Adakanlah walimah meskipun hanya dengan seekor kambing.”] [HR. Bukhari No.4769].
Sumber: islampos.com